Sekali Tender Calo Senjata Untung Miliaran
Minggu, 05 Februari 2012 – 06:26 WIB
Untuk memuluskan rencananya, para calo tak segan segan memberi servis ekstra untuk para pejabat yang terlibat dalam jual beli senjata. "Misalnya mengantar ke pabrikan di luar negeri secara gratis, tentu tidak lupa ada uang saku juga," kata peneliti yang beberapa kali melakukan riset ke Afghanistan ini.
Namun, Rizal mengaku tidak tahu persis apakah sistem percaloan itu masih ada dalam pengadaan senjata saat ini. "Itu praktik di masa lalu, mudah-mudahan saja sudah tidak ada lagi, yang rugi TNI dan juga keuangan negara hilang sia sia," katanya.
Presiden SBY juga menaruh perhatian khusus soal mafia alutsista ini. Dalam rapat kabinet bidang pertahanan Kamis (02/02) lalu SBY secara khusus meminta agar tidak ada lagi praktik mark up dalam pengadaan alutsista.
SBY mengingatkan juga agar praktik kongkalikong dalam pengadaan alutsista yang bisa merugikan negara bisa dihindari. "Jangan ada mark up, jangan ada lobi sana lobi sini, menggalang sana menggalang sini, akhirnya harganya menjadi berlebihan dan negara dirugikan," kata SBY saat itu.
JAKARTA - Pembelian alat utama sistem senjata di Indonesia berpotensi menguntungkan segelintir orang yang lazim disebut calo atau makelar pengadaan.
BERITA TERKAIT
- Kalimat Ini Selalu Ada saat Penyerahan SK PPPK, Bikin Tertekan, Setara PNS?
- 5 Berita Terpopuler: Beda PPPK & PNS Jelas, tetapi Bukan jadi Nomor Dua, kok, Simak RPP Manajemen ASN
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi
- Era Anna Muawanah Bojonegoro Raih Prestasi Terbaik Ketiga Nasional EPPD 2023
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol
- Cegah Lobi-Lobi, Tuntaskan Kasus Emas Secepatnya!