Sekjen ARFI: Stabilitas Politik Berdampak pada Pemulihan Ekonomi

Sekjen ARFI: Stabilitas Politik Berdampak pada Pemulihan Ekonomi
Sekjen Asosiasi Roll Forming Indonesia (ARFI) Nicolas Kesuma. Foto: dokumen ARFI

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Asosiasi Roll Forming Indonesia (ARFI) Nicolas Kesuma, mengatakan bahwa tantangan di tahun ini sangat berat bagi pelaku usaha di sektor konstruksi, khususnya industri baja ringan.

“Beberapa teman (pengusaha, red) mengatakan bahwa efek pandemi lebih parah dari 1998,” kata Nicolas Kesuma, kepada awak media, baru-baru ini.

Sejak pertengahan tahun, pemerintah telah berupaya melakukan pemulihan ekonomi nasional. Semua sektor industri yang mampu membangkitkan perekonomian didorong untuk kembali berproduksi.

“Pemerintahan Presiden Joko Widodo membentuk Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) di bawah komando Menko Perekonomian, bapak Airlangga Hartarto. Tim khusus ini bertugas untuk memulihkan perekonomian bangsa. Jadi semua sektor industri itu dibangkitkan kembali untuk mendorong roda perekonomian,” terang Nicolas lagi. 

Para pelaku usaha sendiri tidak tinggal diam. Berbagai inovasi dilakukan untuk dapat meningkatkan utilitas produksi mereka.

Namun demikian, lanjut Nicolas, hal yang paling penting di penghujung 2020 ini adalah adanya faktor Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST).

“Khususnya stabilitas politik sangat Krusial dalam pertumbuhan Ekonomi. Di samping kami tetap optimistis dalam bidang usaha, stabilitas negara pun wajib kami dukung penuh, khususnya kepada aparat TNI, POLRI yang menjaga stabilitas NKRI dan ancaman pihak mana pun,” tutur Nicolas.

Nicolas mengatakan, ketika politik di tanah air tidak stabil maka ekonomi juga akan ikut tidak stabil.

Sekjen ARFI Nicolas Kesuma mengatakan, ketika politik di tanah air tidak stabil akan berpotensi mengancam pemulihan ekonomi nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News