Sekjen MPR: Konferensi Nasional APHTN-HAN untuk Penguatan Demokrasi dan Nomokrasi

jpnn.com, DENPASAR - Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI Ma’ruf Cahyono menyatakan, Konferensi Nasional Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) mendiskusikan penataan sistem ketatanegaraan mengenai negara hukum dan demokrasi setelah perubahan UUD 1945.
“Ini forum yang sangat terbuka sehingga substansi yang dibahas bisa saling berkaitan. Termasuk isu terkini tentang perpanjangan masa jabatan presiden," ujar Ma'ruf.
Namun, semua pembahasan itu dilakukan untuk kepentingan pengembangan demokrasi dan memperkokoh nomokrasi yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal itu dikatakannya seusai pembukaan Konferensi Nasional APHTN-HAN yang berlangsung di Denpasar, Bali, Kamis (19/5).
Konferensi Nasional APHTN-HAN bertema Dinamika Negara Hukum Demokratis Pasca Perubahan UUD 1945 merupakan kerja sama MPR RI dan APHTN-HAN.
Konferensi nasional ini dihadiri Ketua MPR Bambang Soesatyo secara virtual dan menyampaikan materi sekaligus membuka konferensi ini.
Selain itu, Ketua Umum APHTN-HAN Prof. Dr. Guntur Hamzah, SH, MH, para pengurus APHTN-HAN, para dekan fakultas hukum, serta pengajar hukum tata negara dan hukum administrasi negara.
Ma’ruf menjelaskan, peserta konferensi nasional APHTN-HAN ini sangat beragam, terutama datang dari disiplin ilmu hukum tata negara dan administrasi negara.
Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono menyatakan, Konferensi Nasional APHTN-HAN digelar untuk menguatkan demokrasi dan nomokrasi
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh