Sekjen PBB Desak Penghentian Kekerasan di Iran

Sekjen PBB Desak Penghentian Kekerasan di Iran
BENTROK - Pemilihan presiden yang baru lalu di Iran, masih berbuntut panjang dengan berbagai aksi demontrasi yang kerap diikuti bentrok dan kekerasan. PBB pun berharap jalan damai bisa ditempuh dan kekerasan segera diakhiri. Foto: Nytimes.com.
TEHERAN - Aksi protes berkepanjangan yang berujung pada bentrok dan kekacauan di Iran belakangan, pasca pemilu di negeri itu, membuat PBB kian khawatir. Hingga, tak kurang dari Sekjen PBB Ban Ki-moon pun lantas menyerukan agar pihak-pihak berkepentingan, khususnya lagi dari pemerintahan, segera menghentikan aksi-aksi kekerasan, maupun ancaman dan penangkapan.

Sebagaimana dikutip oleh situs berita BBC, pada intinya Ban mendesak pihak pemerintahan di Iran untuk menghormati hak-hak asasi warganya. "Terutama (dalam hal) kebebasan untuk berkumpul dan mengutarakan pendapat," katanya lewat sebuah pernyataan.

Komentar sang Sekjen PBB muncul, setelah bentrok lanjutan kembali terjadi di ibukota Teheran, Selasa (22/6), usai keluarnya keputusan dari Majelis Umum, lembaga legislatif negeri itu. Lembaga ini menegaskan bahwa tak ada kecurangan dalam pemungutan suara tanggal 12 Juni lalu tersebut, sekaligus menolak permintaan pembatalan (pemilu).

Pengumuman keputusan tersebut pun diberitakan secara luas oleh stasiun televisi pemerintah. "Majelis Penjaga Iran menolak pembatalan atas pemilihan presiden 12 Juni, dengan menyatakan bahwa tidak terdapat kejanggalan menyolok dalam pemungutan suara," lapor stasiun TV tersebut.

TEHERAN - Aksi protes berkepanjangan yang berujung pada bentrok dan kekacauan di Iran belakangan, pasca pemilu di negeri itu, membuat PBB kian khawatir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News