Sekjen PDIP: Kami Begitu Mencintai Presiden Jokowi, Tetapi Kami Ditinggalkan
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya saat ini tengah diliputi rasa sedih karena ditinggalkan kader, sekaligus Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta keluarga.
“Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto melalui layanan pesan, Minggu (29/10).
Dia menyebut PDIP sebenarnya sangat mencintai dan memberikan keistimewaan bagi Jokowi dan keluarga beraktivitas di politik.
Namun, PDIP malah ditinggalkan Jokowi setelah parpol berlambang Banteng moncong putih itu tidak mengabulkan permintaan yang disebut berpotensi melanggar konstitusi.
"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga. Namun, kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan konstitusi," kata Hasto.
Hanya saja, dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu tidak memerinci permintaan yang disebut berpotensi melanggar konstitusi.
"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi. Namun, ternyata itu benar-benar terjadi," kata Hasto.
Pria kelahiran Yogyakarta itu menyebut seluruh kader PDIP sebenarnya memilih diam ketika Jokowi meninggalkan partai.
PDI Perjuangan saat ini tengah diliputi rasa sedih karena ditinggalkan kader sekaligus Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta keluarga.
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar