Sekolah Lima Hari, Uang Saku Harus Ditambah
Minggu, 18 Juni 2017 – 06:38 WIB

Siswa SD. Ilustrasi Foto: Doni K/dok.JPNN.com
‘’Bisa saja membawa bekal dari rumah. Tapi orang tua akan semakin sibuk menyiapkan kebutuhan sekolah anak-anak. Pengeluaran juga akan semakin besar,’’ terangnya.
Indikasi ketidakcocokan juga berdasar budaya masyarakat Ponorogo. Utamanya di wilayah pedesaan. Hubungan anak dengan orang tua di desa cukup erat.
Orang tua di desa lebih banyak waktu menemani anaknya sepulang sekolah. Belum lagi masalah akses ke sekolah di wilayah pedesaan. Pihaknya belum mampu menyediakan sarana angkutan ke sekolah secara menyeluruh.
‘’Minimnya sarana dan prasarana ini seharusnya juga menjadi perhatian. Sebaik-baiknya sistem tidak akan maksimal tanpa didukung fasilitas,’’ jelasnya. (agi/sat)
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menilai, kebijakan sekolah lima hari yang dipayungi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Wacana 6 Hari Sekolah di Semarang, Dukung Gerakan 7 Kebiasaan Anak Hebat
- Masuk Semester Dua, 46 SMP Sekolah Lima Hari
- Sori, Tahun Ini Mendikbud Dapat Rapor Merah
- SD Favorit di Bogor Tak Sanggup Menerapkan Sekolah Lima Hari
- Harapan Sekolah soal Aturan Penguatan Pendidikan Karakter
- Guru Dilarang Kasih PR ke Siswa