Sektor Industri Nasional Menguat
Kamis, 02 Agustus 2012 – 10:14 WIB
Dikatakannya, menguatnya sektor industri khususnya non-migas juga merupakan respon dari perkembangan impor periode Januari-Mei 2012 untuk barang modal mencapai US$ 58,4 miliar (naik 13,1 persen dari periode yang sama pada 2011), dan bahan baku penolong US$ 15,9 miliar (meningkat 37,1 persen).
"Meningkatnya impor barang modal dan bahan baku penolong merupakan salah satu indikasi bergeliatnya industri dalam negeri khususnya sektor manufaktur, yang juga memberi sinyal posisitf bagi potensi aliran investasi," ungkap mantan Dekan Fakultas Ekonomi UI itu.
Perkembangan industri pengolahan non-migas diarahkan untuk membangun basis industri hilir khususnya dalam meningkatkan nilai tambah industri. Peningkatan nilai tambah pengolahan barang mineral seperti bauksit, nikel, bijih besi dan tembaga perlu terus dilakukan.
Begitu juga program hilirisasi untuk pengolahan hasil perkebunan (CPO, karet dan cokelat), pertanian, peternakan dan perikanan, menurut Firmanzah menjadi keniscayaan untuk membangun struktur industri berbasis keunggulan komparatif.
JAKARTA - Perkembangan realisasi investasi Indonesia selama semester I-2012 mencapai Rp148,1 triliun terdiri. Dari PMDN sebesar Rp40,5 triliun (naik
BERITA TERKAIT
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024