Sektor Pariwisata Spanyol Kehilangan Rp 821 Triliun Gegara Pandemi

Sektor Pariwisata Spanyol Kehilangan Rp 821 Triliun Gegara Pandemi
Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol mengunjungi Las Palmas de Gran Canaria, kepulauan Gran Canaria, Spanyol, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Borja Suarez/hp/djo

jpnn.com, MADRID - Pendapatan dari turis asing yang sangat dibutuhkan di Spanyol merosot drastis tahun ini karena pandemi infeksi virus corona baru (COVID-19) mendorong banyak pelancong untuk tinggal di rumah.

Kemerosotan pendapatan pariwisata itu semakin membebani Spanyol, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di zona euro.

Spanyol --negara yang biasanya paling banyak dikunjungi kedua di dunia setelah Prancis-- selama beberapa tahun terakhir menerima kedatangan sekitar 80 juta turis asing setiap tahun, yang menjadi sumber sebagian besar pendapatan selama musim panas.

Namun, menurut data badan statistik, antara Januari dan Agustus tahun ini, hanya 15,7 juta orang yang berkunjung ke Spanyol, atau sekitar 73 persen lebih sedikit dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Akibatnya, pendapatan sektor pariwisata pada periode tersebut turun EUR 47 miliar (sekitar Rp 821,2 triliun) dibandingkan tahun lalu menjadi EUR 16,75 miliar (sekitar Rp 292,66 triliun).

Pada Agustus saja, yang biasanya merupakan salah satu bulan puncak pariwisata di Spanyol, kedatangan turis internasional turun 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan pengeluaran wisatawan turun 79 persen. (ant/dil/jpnn)

Kemerosotan pendapatan pariwisata itu semakin membebani Spanyol, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di zona euro.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News