Sektor Riil Melambat, Sejuta Pekerja Terancam PHK
Pajak Berpotensi Hilang Rp 200 T
Sabtu, 20 Desember 2008 – 09:14 WIB

Sektor Riil Melambat, Sejuta Pekerja Terancam PHK
Untuk sektor otomotif dan makanan-minuman, diperkirakan belum terjadi PHK. ''Mereka memilih mengurangi jam kerja atau mengurangi lembur,'' ujarnya.
Baca Juga:
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno menuturkan, krisis finansial yang terjadi sekarang telah menyebabkan ekspansi perusahaan tertunda, produksi menurun, dan pengusaha mengurangi pegawai. Dari sektor tekstil, tenaga kerja yang terkena PHK diperkirakan 70-80 ribu orang. ''Sekarang sudah ada 30 ribuan yang dirumahkan atau di-PHK. Skenario terburuk tahun depan, pendapatan sektor tekstil turun 50 persen,'' ungkapnya.
Ketua Apindo Djimanto menambahkan, keputusan pemerintah daerah yang menetapkan kenaikan upah minimum regional (UMR) di atas inflasi semakin memberatkan pengusaha. Sebab, di beberapa daerah, kenaikan UMR berkisar 15-25 persen. ''Banyak gubernur yang karena tekanan politik di daerahnya kemudian menetapkan kenaikan UMR gila-gilaan. Rata-rata di atas 15 persen, bahkan ada yang 20-25 persen,'' tegasnya.
Sebelumnya, dalam surat keputusan bersama (SKB) lima menteri, pemerintah mengizinkan kenaikan UMR tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi. Kemudian, keputusan itu direvisi menjadi tidak boleh melebihi inflasi.
JAKARTA - Krisis finansial global terus memakan korban. Tahun depan, setidaknya sejuta pekerja bakal kehilangan pekerjaan. Hal tersebut disebabkan
BERITA TERKAIT
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- Dealer Gathering 2025 Jadi Ajang Strategi Penguatan Pasar Elektronik
- Persediaan Emas di Pegadaian Aman, Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi
- MPMX Fokus Pertahankan Stabilitas Bisnis di Tengah Gejolak Ekonomi
- Kuartal I 2025, Laba Bersih PTPN Group Meroket Jadi Sebegini
- Bank Mantap Gandeng MUF Hadirkan Program Fasilitas Pembiayaan DP 0%