Sektor Ritel Masih Menggiurkan

Sektor Ritel Masih Menggiurkan
Sektor Ritel Masih Menggiurkan
Menurut Rudi, masuknya produk itu merupakan hal baik karena perluasan pilihan yang berarti perluasan pasar dan pelanggan. Tetapi, produk China yang masih belum pasti dapat menjadi salah satu faktor kerugian bagi usaha ritel. "Ini cukup berpengaruh, karena barang-barang yang masuk semakin gencar sementara produksi dari dalam negeri belum bisa menyuplai menyaingi dari mancanegara. Produksi kita belakangan ini sangat lesu, sementara target kita galakkan di dalam negeri," ujarnya.

Ia mengatakan, perlu sinergi antar seluruh stakeholder yang ada guna membendung gempuran itu. Sedangkan secara modal, ia menyarankan dibentuk konsorsium diantara peritel sehingga memiliki daya saing tinggi. "Kita harus bekerjasama dengan seluruh stakeholder, supaya bisa mem-push agar produksi bisa digalakkkan, sehingga bisa jadi tuan rumah di negara sendiri. Jangan sampai mendiami rumah tapi produknya dari asing semua," papar dia.

Di tengah serbuan ritel asing saat ini, salah satu ritel asli Indonesia, Hypermart masih pede mengembangkan bisnis ritelnya. PT Matahari Putra Prima (MPPA) yang merupaan induk Hypermart meyakini ceruk pasar sektor ritel masih sangat menjanjikan. Untuk mengembangkan bisnisnya, MPPA akan melakukan ekspansi ke daerah-daerah, baik du Pulau Jawa atau luar Jawa.

Ekspansi ke daerah-daerah ini tentu merupakan strategi apik lantaran persaingan sengit di kota besar, seperti Jakarta. Ditambah pemain ritel modern di daerah-daerah baik provinsi dan kabupaten terbilang sedikit. Tahun ini, MPPA memasang target pembukaan 17 gerai baru.

JAKARTA  - Peluang bisnis ritel di tanah air dinilai masih sangat menggiurkan. Indonesia dengan populasi penduduk yang besar serta didukung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News