Selalu Tahajud, Dulu Kuli Kini Omzet Minimal Rp 4 Juta per Hari

Selalu Tahajud, Dulu Kuli Kini Omzet Minimal Rp 4 Juta per Hari
Rustamaji bersantai di salah satu gazebo di halaman Kios Bunga Barokah Senin lalu (19/6). Foto: EVIO TANTI NANITA/RADAR MALANG/JPNN.com

Pria 59 tahun itu tampak menikmati kehidupannya yang sekarang. Kehidupan yang ia gapai setelah berpuluh-puluh tahun jatuh-bangun.

Rustamaji mengaku mulai bergelut dengan dunia tanaman sejak tahun 1971. Waktu itu, usianya masih belasan.

Rustamaji muda, memanfaatkan waktu luang untuk bekerja pada pamannya yang memiliki usaha budidaya tanaman hias.

Selain merawat tanaman, Rustamaji juga menjual tanaman milik pamannya itu. Selain bekerja pada pamannya, Rustamaji juga menambah pemasukan dengan bekerja serabutan. “Jadi kuli pernah, jadi sopir juga pernah,” ujar bapak dua anak ini.

Setelah jatuh bangun ‘ikut orang’, Rustamaji akhirnya memutuskan untuk merintis usahanya sendiri pada 1985. Dia memanfaatkan lahan yang ia pinjam dari neneknya. Luasnya sekitar 500 meter persegi.

Meski tak memiliki modal sepeserpun, Rustamaji tak kehilangan akal. Bagaimanapun dia sudah bertekad untuk memiliki usaha kios bunga sendiri.

“Alhasil, saya bawa tanaman-tanaman milik teman-teman saya. Saya bantu jualkan,” kata alumnus SMK Islam Batu ini.

Lewat sistem konsinyasi itulah, usaha Kios Bunga Barokah milik Rustamaji bisa berkembang. Bahkan, selang beberapa tahun kemudian, dia bisa membeli lahan yang sebelumnya ia pinjam dari neneknya.

Rustamaji sudah menekuni usaha pembibitan dan penjualan tanaman hias selama lebih 30 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News