Selamat Pagi, Pak Anies Baswedan, Ini Ada Cerita Mengharukan soal PPDB 2020

Selamat Pagi, Pak Anies Baswedan, Ini Ada Cerita Mengharukan soal PPDB 2020
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ricardo

Kini, Nurhasanah mencoba jalur zonasi. Sekolah yang dituju adalah SMPN 238, 104 dan 247. Yang sesuai Kelurahan Duren 3 Pancoran Jaksel adalah SMPN 238.

Baik Nurhasanah maupun putrinya berharap bisa masuk SMP negeri.

Kalau jalur zonasi tidak masuk juga, Nana, sapaan akrab Nurhasanah, mengaku tidak tahu lagi harus cari sekolah di mana.

"Saya pengin sekali anak-anak sekolah tinggi biar hidupnya lebih sejahtera. Jangan kayak orang tuanya, yang hidup pas-pasan. Kalau enggak 'narik', gimana bisa makan sementara saya cuma ibu rumah tangga. Kalau sekolah negeri kan enggak bayar SPP," tuturnya.

Dia lantas membandingkan penerimaan PPDB 2019 yang masih melihat nilai.

Saat anaknya yang pertama masuk SMKN, lulus lewat jalur afirmasi. Meski usianya muda tetapi karena patokannya nilai bisa lulus.

"Alhamdulilah meski kami orang enggak punya tetapi dikaruniai anak-anak yang pintar. Setiap masukin anak ke sekolah negeri alhamdulillah selalu lulus. Baru kali ini enggak masuk. Bukan karena nilainya jelek, tetapi terlalu muda usianya," paparnya.

Sama seperti orang tua murid yang lain, Nana berharap Gubernur Anies Baswedan mengubah sistem PPDB 2020 dengan menambah kuota afirmasi.

Kalau dilihat dari nilai, anak Nurhasanah mungkin bisa masuk, tetapi karena kebijakan PPDB Jakarta, anaknya tidak lulus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News