Selamat Setelah 32 Jam Terjebak di Kolong Jembatan

Selamat Setelah 32 Jam Terjebak di Kolong Jembatan
Yuniarta sedang dipijiti oleh emaknya. Foto: Fathra N Islam/JPNN.com

YUNIARTA (41), warga Bukit Duri, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengucap syukur karena diselamatkan Yang Kuasa dalam bencana banjir saat merendam kawasan itu sejak Minggu (12/1) hingga Selasa (14/1) dinihari. Bagaimana ceritanya?
---------------
M Fathra Nazrul Islam - Jakarta
---------------

Wajahnya mengernyit menahan rasa sakit saat tangan Mak Ayu -sapaan Mahyunah- (100), memijat bagian pundak Yuniarta.

Yuniarta adalah satu dari ribuan korban banjir di Jakarta. Dia selama 32 jam lebih harus meringkuk menahan dingin di bawah kolong jembatan Bukit Duri, yang berada persis di samping Polsektro Jaktim.

Saat ditemui JPNN.com, Yuniarta tengah dipijat Mak Ayu di bawah pohon depan Polsek Metro Jakarta Timur, karena badannya masih pegal-pegal setelah bertahan dalam kondisi lapar dan penuh perjuangan antara hidup dan mati dari ancaman banjir.

"Alhamdulillah saya masih selamat. Sekarang badan masih pegal-pegal," kata Yuniarta, yang sesekali menggoyangkan kakinya karena sempat keram waktu terjebak di kolong jembatan.

Ketika itu, di sana juga ada Walidi, petugas Polsektro Jaktim dan Unen, warga Bukit Duri lainnya.

"Dia sempat terjebak di kolong jembatan selama dua hari. Tinggal sejengkal lagi air menutup seluruh kolong jembatan itu, sehingga dia sulit bernafas," tukas Walidi.

Sembari dipijat Mak Ayu, Yuniarta yang merupakan warga asli Bukit Duri itu menceritakan mula dia terjebak di kolong jembatan, sekaligus rumah yang ia tempati bersama Ibunya, Asmani dan seorang adik laki-lakinya. Mereka membuat sekat-sekat di kolong jembatan itu untuk ditempati.

YUNIARTA (41), warga Bukit Duri, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengucap syukur karena diselamatkan Yang Kuasa dalam bencana banjir saat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News