Selangor dan Kuala Lumpur Lumpuh, Malaysia Tekor Rp 68,4 Triliun

Selangor dan Kuala Lumpur Lumpuh, Malaysia Tekor Rp 68,4 Triliun
Foto area permukiman warga terendam banjir di Shah Alam, Selangor, Malaysia (20/12/2021). Hingga Senin (20/12), otoritas di negara bagian Selangor menyatakan delapan orang dilaporkan tewas akibat bencana banjir besar tersebut. Foto: ANTARA FOTO/Xinhua/Chong Voon Chung/aww.

Selangor dan Kuala Lumpur selama ini menyumbang lebih dari 40 persen PDB Malaysia.

Dia mengatakan pemerintah Malaysia perlu cepat bertindak mengatasi krisis ini supaya tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi dan membuat krisis baru.

Kementerian Keuangan dalam laporannya pada November lalu mengatakan PDB Malaysia meningkat 3,0 persen dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan kontraksi 6,4 persen pada periode yang sama 2020.

Menteri Besar Selangor Amirudin Shari mengatakan pemerintah Selangor telah menyerahkan bantuan senilai RM1,000 kepada setiap korban banjir sejak 28 Desember 2021.

Hingga saat ini, 2.531 orang di sembilan daerah --Petaling, Klang, Hulu Langat, Kuala Langat, Kuala Selangor, Sepang, Gombak, Sabak Bernam dan Hulu Selangor-- telah mendapatkan bantuan ini.

"Pemerintah juga menyediakan bantuan dapur, gas dan lain-lain untuk mengurangi beban yang dihadapi korban banjir," katanya.

Pemerintah Selangor juga menghapus tagihan air selama sebulan, cicilan pinjaman perniagaan Yayasan Hijrah Selangor (Hijrah) dan menggerakkan hampir semua aset yang terdiri dari 1.672 kendaraan dan 14.511 orang bagi membantu bencana banjir ini. (ant/dil/jpnn)

 

Malaysia diperkirakan mengalami kerugian sedikitnya RM 20 miliar atau sekitar Rp 68,4 triliun


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News