Selepas Diarak, Ogoh-Ogoh Dibakar
Maknanya bahwa seluruh roh jahat (energi negatif, Red.) yang ada sudah diusir dan dimusnahkan,” sebut dia. Pada Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 31 Maret sebut dia, umat Hindu di Samarinda akan melakukan Catur Brata Penyepian, yakni Amati Geni (tidak menyalakan api dan mengobarkan hawa nafsu), Amati Karya (tidak melakukan kerja jasmani), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang). “Lebih tepatnya puasa,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia juga menerangkan sebagai wujud membersihkan pikiran dari ikatan Tri Guna, yaitu Satwam, Rajas, dan Tamas agar jiwa disucikan dan dibersihkan dari belenggu kabut Awidya.
"Rangkaian prosesi ini merupakan bentuk pembersihan diri dan alam agar besok (hari ini, Red.) yang merupakan Hari Raya Nyepi dapat dilaksanakan Catur Brata Penyepain, baik di rumah maupun di pura," pungkas dia. (*/akb/ibr/k8)
UMAT Hindu di Samarinda Kalimantan Timur mengikuti upacara Bhuta Yadnya atau Tawur Kesanga, sebagai prosesi menyeimbangkan diri dan alam di Pura
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kebakaran Melanda Pasar Panorama Bengkulu, 3 Ruko Hangus, Satu Keluarga Dilarikan ke RS
- Kunjungi Korban Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Fokus Siapkan Pangan-Listrik
- Perintah Irjen Helmy Santika: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Lampung
- Viral Video Syur Diduga Mahasiswa di Jambi, AKBP Reza Bilang Begini
- Sempat Dilaporkan Hilang, Seorang Warga Tobelo Ditemukan Meninggal Dunia
- 13.600 Rumah Warga di OKU Terendam Banjir