Seluruh Negara Siaga Flu Babi

Seluruh Negara Siaga Flu Babi
SHOW MUST GO ON- Grup musik cewek dari Mexico City ini Senin (27/04) tetap konser meski flu babi merebak. Foto: EPA/LEOPOLDO SMITH
JAKARTA - Flu babi menjadi ancaman paling ditakuti di seluruh dunia saat ini. Setelah mematikan lebih dari 100 rakyat Meksiko, jumlah pemerintah yang mengonfirmasi terjadi kasus flu babi pada manusia di negaranya terus bertambah.

Berbagai negara, mulai Selandia Baru hingga Spanyol, memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Amerika Utara, tempat awal munculnya wabah. Pemerintah yang lain merencanakan karantina, memperketat aturan impor daging babi, dan memeriksa suhu tubuh penumpang pesawat. Para pejabat kesehatan global juga tinggal menunggu waktu menaikkan tingkat peringatan pandemi global.

Sayang, seperti yang selalu dilakukan setiap mulai muncul krisis global apa pun, pemerintah selalu menyatakan tidak perlu khawatir. Senin (27/4) Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengimbau masyarakat untuk tidak panik terhadap kemungkinan munculnya penyakit flu babi di Indonesia.

Siti menegaskan bahwa penyakit flu babi alias H1N1 berpotensi kecil untuk tersebar di tanah air. Angka kematian akibat flu burung (H5N1) jauh lebih tinggi, yakni 80-90 persen, ketimbang flu babi (H1N1), yakni 6,4 persen. Namun, masyarakat harus tetap waspada karena sudah ada konfirmasi virus ini dapat ditularkan melalui manusia ke manusia. "Virus H1N1 hanya hidup pada daerah subtropik. Untuk Indonesia, kemungkinannya sangat kecil karena beriklim tropis. Meski demikian, masyarakat harus tetap waspada," kata Menkes dalam jumpa pers setelah rapat koordinasi penanggulangan flu babi di Kantor Menko Kesra, Jakarta.

JAKARTA - Flu babi menjadi ancaman paling ditakuti di seluruh dunia saat ini. Setelah mematikan lebih dari 100 rakyat Meksiko, jumlah pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News