Semangati Anak TKI di Sabah dengan Lomba

Semangati Anak TKI di Sabah dengan Lomba
Lomba cerdas cermat yang diikuti anak-anak TKI di Tawau, Sabah, Malaysia, Sabtu (6/12). Foto: Hendra Prhasta/Radar Nunukan/JPNN

jpnn.com - NUNUKAN - Konsulat RI di Tawau, Sabah, Malaysia, punya cara untuk menyemangati anak-anak TKI. Misalnya melalui even edukasi yang diselenggarakan di gedung Konsulat RI Tawau di Jalan Sin Onn. Kegiatan yang pesertanya anak para pahlawan devisa seusia sekolah dasar itu bertemakan "Membentuk Pahlawan Masa Depan Ini" diikuti 138 unit sekolah dari Community Learning Center (CLC) dan Yayasan Humana.

Kepala Konsulat RI Tawau Muhammad Soleh menyampaikan, setelah diseleksi sebanyak 28 unit sekolah lolos ke babak final. Hari ini, Sabtu (6/12), babak final berlangsung dan diikuti perwakilan ke-28 unit sekolah. Mereka mengikuti lomba cerdas cermat, pidato dan melukis.

"Kegiatan ini lebih kepada menyemangati anak-anak TKI di Sabah," ungkap Soleh.

Dia mengatakan, anak-anak TKI di daratan Sabah diberi perhatian khusus dalam aspek pendidikan. Meski berada di negeri orang, anak-anak TKI berhak mendapatkan pendidikan yang layak seperti di tanah air. Konsulat RI Tawau, lanjut Soleh, berkewajiban mendukung dan membantu semangat belajar para anak TKI tersebut. Termasuk juga memastikan pengetahuan dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia tertanam sejak usia dini.

Soleh juga menjelaskan, CLC merupakan wadah pendidikan yang dibentuk kementerian pendidikan RI. CLC tersebar di kawasan ladang dan perkebunan di daratan Sabah dan berada dibawah naungan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Sementara Yayasan Humana merupakan bentukan Pemerintah Malaysia yang dikelola sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat.

Menariknya, meski milik Pemerintah Malaysia dan fokus pada kurikulum pendidikan Malaysia, murid Humana juga diberikan kurikulum Indonesia. Bahkan guru-guru yang mengajar di Yayasan Humana ini, juga berasal dari Indonesia. Yang membedakan CLC dan Humana hanya pada jenjang pendidikannya saja. Jika Humana fokus pada jenjang Sekolah Dasar (SD), CLC justru menyentuh seluruh jenjang pendidikan SD dan SMP.

Program Apresiasi Prestasi dan Seni Tingkat Sekolah Dasar yang digelar Konsulat RI Tawau tahun ini memberi bukti implementasi guru-guru yang diutus kementerian pendidikan RI ke Malaysia tidak sia-sia. Peserta cerdas cermat misalnya. Meski kebanyakan diantara mereka sama sekali belum pernah menginjakkan kaki ke tanah air, murid-murid SD tersebut sangat fasih berbahasa Indonesia dan tampak menguasai seluruh soal yang dilontarkan dewan juri.(dra/jpnn)

 

NUNUKAN - Konsulat RI di Tawau, Sabah, Malaysia, punya cara untuk menyemangati anak-anak TKI. Misalnya melalui even edukasi yang diselenggarakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News