Semar, Mobil Superingan dan Superirit Made in UGM

Ingin Menempuh Jarak 1.000 Kilometer dengan Satu Liter

Semar, Mobil Superingan dan Superirit Made in UGM
Tim Semart meluncurkan Semar. Foto: Helmitianta/Radar Jogja
Semar didesain sangat ringan. Ketika dipamerkan kemarin, bobot mobil yang dibuat mahasiswa Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik (FT) UGM itu hanya 25 kilogram. "Mobil ini didesain dengan tiga pertimbangan," kata Jayan Sentanuhady, pembimbing Shell Eco Marathon Racing Team (Semart) UGM, kepada wartawan. Ketiga pertimbangan itu adalah bobot minimal, mesin yang efisien, dan koefisien gesekan kecil.

"Perpaduan ketiga hal tersebut berefek kepada konsumsi bahan bakar. Semakin kecil koefisien gerakan, semakin minim energi yang dibutuhkan, dan semakin irit bahan bakar yang dibutuhkan," paparnya.

Jayan menambahkan, di acara kemarin bobot Semar sekitar 25 kilogram. Bobot mobil tersebut ringan karena bodi dibuat dari bahan fiber komposit dan airfoil. Selain itu, struktur rangka menggunakan kombinasi pelat dan alumunium. Bobot itu akan terus diturunkan hingga kelak saat lomba bisa mencapai 20 kilogram saja. "Bobot sangat berpengaruh terhadap kecepatan. Saat pertama kami buat, bobotnya 35 kilogram," ujarnya.

Dengan bobot seberat itu, ketika disimulasi di Laboratorium Teknik Mesin dan Industri FT UGM, mobil menempuh jarak 600 kilometer dengan bahan bakar 1 liter. "Karena itu, bobot akan terus diturunkan. Target kami, satu liter bisa digunakan untuk menempuh 1.000 kilometer," katanya.

Sebuah mobil mini, ringan, dan sangat irit sedang disempurnakan pembuatannya oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Shell.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News