Sembilan Penerbangan dari Batam Terganggu akibat Kabut Asap

Sembilan Penerbangan dari Batam Terganggu akibat Kabut Asap
Sembilan Penerbangan dari Batam Terganggu akibat Kabut Asap

jpnn.com - NONGSA - Sembilan penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam tergangu pada Rabu (9/9) lalu. Gangguan kabut asap ini, menyebabkan pembatalan dan delay pada penerbangan tersebut. Seslain di Batam, kabut asap masih menyelimuti beberapa daerah di Sumatera yakni Bengkulu, Jambi, Pekanbaru, Medan, Padang dan Palembang. Daerah-daerah tujuan penerbangan dari Batam itu juga jarak pandangnya dibawah normal. 

"Di Bengkulu, Palembang, Jambi dan Pekanbaru, jarak pandangnya dibawah 1000 meter. Penerbangan ada yang langsung dicancel, ada juga yang masih menunggu," kata Kabag Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso seperti dikutip Batam Pos (Grup JPNN), Rabu (9/9).

Dijelaskan oleh Suwarso, penerbangan yang dibatalkan yakni Maskapai Lion Air, dari Batam menuju Bengkulu. Lalu Batam-Jambi, Batam-Pekanbaru, Batam-Palembang. Sementara itu maskapai Citilink juga melakukan pembatalan penerbangan. Dimana penerbanagan Batam menuju Padang, tak jadi berangkat. 

"Ada lima flight yang tak jadi berangkat," ujar Suwarso.

Sementara penerbangan yang mengalami delay yakni Maskapai Lion Air dari Batam-Pekanbaru, Batam-Medan dan Batam Padang. Maskapai Sriwijaya juga mengalami delay, Batam menuju ke Jambi.

"Untuk delay ada empat flight," tutur Suwarso.

Ia mengungkapkan jarak pandang untuk daerah Batam masih aman dan dalam batas normal. Sehingga tidak akan mengganggu pesawat yang akan landing. "Batam jarak pandang masih bagus, " ucapnya.

Sementara itu kepala BMKG Hang Nadim Batam, Philips Mustamu mengatakan jarak pandang di Batam diatas 6000 meter. Sehingga tak akan mengganggu penerbangan di Batam. "Aman kok, tadi saya lihat dikisaran 6 ribu hingga 7 ribu meter jarak pandang. Jadi tak masalah," pungkasnya. (ska/ray)

NONGSA - Sembilan penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam tergangu pada Rabu (9/9) lalu. Gangguan kabut asap ini, menyebabkan pembatalan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News