Semen Padang Angkat Tangan, Enggan Ikut Turnamen Karena Finansial Menipis

Semen Padang Angkat Tangan, Enggan Ikut Turnamen Karena Finansial Menipis
Ilustrasi.

jpnn.com - TAWARAN match fee dan uang subsidi yang lumayan dari promotor Piala Indonesia Satu tak membuat Semen Padang (SP) tergiur. Manajemen klub asal Sumatera Barat itu mengaku tak memiliki cukup anggaran untuk operasional tim.

Manajer SP, Asidian, terang-terangan mengaku tak memiliki finansial memadai untuk mengikuti turnamen. Keuangan klub berjuluk Kabau Sirah itu disebutnya sedang tak sehat seiring kegagalan PSSI memutar kompetisi resmi.

"Setelah hitung-hitungan, kami rasa sulit untuk ikut turnamennya Mahaka itu. Kondisi keuangan kami sedang tak bagus, tak memungkinkan," katanya.

Dia mengaku, saat menunggu kepastian kompetisi jalan atau tidak, sampai Juni lalu, pihaknya masih membayarkan gaji pemain. Istilahnya adalah uang tunggu, dengan besaran mencapai 20 persen dari nilai gaji pemain per bulan.

"Uang tunggu untuk pemain saja itu sudah Rp 380 juta. Belum lagi ada pemain yang ngotot minta bayar penuh. Itu yang bikin kami kesulitan," terangnya.

Kondisi SP menurut lelaki berkacamata itu makin diperparah dengan sponsor yang melakukan pemutusan kerja sama. Karena itu, melihat subsidi, dan operasional yang harus dikeluarkan SP jika ingin mengumpulkan pemain, mereka pun angkat tangan.

"Kami tak ingin ikut turnamen dulu, sampai nanti ada kepastian kapan kompetisi resmi bergulir," tuturnya. (dkk/jpnn)

TAWARAN match fee dan uang subsidi yang lumayan dari promotor Piala Indonesia Satu tak membuat Semen Padang (SP) tergiur. Manajemen klub asal Sumatera


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News