Seminar Kemaritiman Awali Rangkaian Kegiatan HUT Seskoal

Seminar Kemaritiman Awali Rangkaian Kegiatan HUT Seskoal
Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arusukmono I.S pada Seminar Kemaritiman yang dilaksanakan pada Kamis (26/10) di Pendopo gedung Yos Sudarso, Seskoal Cipulir Jakarta Selatan. Foto: Dispen Seskoal

jpnn.com, JAKARTA - Seminar Kemaritiman dengan tema “Membangun Budaya Maritim melalui Pendidikan Tinggi“ merupakan kegiatan yang mengawali seluruh rangkaian dalam rangka memperingati HUT Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) ke-55, tepatnya 26 November mendatang. Seminar ini dilaksanakan pada Kamis (26/10) di Pendopo gedung Yos Sudarso, Seskoal Cipulir Jakarta Selatan.

Kegiatan yang diikuti 375 peserta ini mendatangkan tiga pembicara yaitu dari Kementerian Pariwisata RI Indroyono Soesilo sebagai Penasihat Kehormatan Menteri dengan materi “Membangun Budaya Maritim melalui Pendidikan Tinggi”.

Selain itu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Intan Ahmad dengan materi “Membangun Budaya Maritim Pendidikan Tinggi: Peningkatan Daya Saing Bangsa” dan Asisten Potensi Maritim Kasal Mayor Jenderal TNI (Mar) Gatot Triswanto tentang “Sentuhan Maritim TNI AL, Membangun Budaya Maritim di lingkungan DIKTI menuju Poros Maritim Dunia”. Sedangkan Letkol Laut (KH) Rudi Lazuardi yang sehari-hari sebagai Kasubdep Ilpeng Depiptek Seskoal bertindak sebagai moderator seminar.

Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arusukmono I.S mengatakan posisi geostrategis wilayah Indonesia adalah modal dasar visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yaitu mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada ekonomi kelautan, pertahanan keamanan serta budaya maritim. Dengan melalui langkah strategis dan tindakan nyata serta kesadaran seluruh komponen bangsa akan ”arti laut” dan membangkitkan kembali “roh budaya maritim” dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut, dikatakan Laksamana bintang dua ini, untuk menjadi negara maritim kita harus mampu mengelola potensi yang terkandung di laut dengan kemampuan teknologi, ilmu pengetahuan, peralatan, baik ruangnya, kekayaan alamnya maupun letaknya yang strategis.

“Pembangunan masyarakat berbudaya maritim, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan merupakan katalisator sekaligus akselerator guna mewujudkan Indonesia menjadi negara Poros Maritim Dunia yang berdaya saing kuat,” Ujarnya.

Turut hadir Sekdisdikal, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan, Komandan Sehidros, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Direktur Akademi Maritim Nasional Jaya (Amanja), Ketua FKPM, Pejabat Utama Seskoal, Patun Dosen Seskoal dan perwakilan dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi serta tamu undangan lainnya.(fri/jpnn)


Posisi geostrategis wilayah Indonesia adalah modal dasar visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News