Seminar Sambil Nikmati Ombak dan Indahnya Suramadu
Minggu, 24 Januari 2010 – 05:52 WIB
Rute yang dilalui KMP Wicitra Dharma malam pada itu cukup panjang. Pelayaran makan waktu sekitar empat jam. Rutenya, dari dermaga ujung, berlayar menuju kawasan perairan Gresik. Setelah melewati dermaga petikemas, kapal berbalik arah menuju Surabaya, hingga mendekati kawasan jembatan Suramadu dari arah barat. egitu kerlip lampu-lampu yang menghias bagian samping jembatan Suramadu terlihat, para peserta langsung menyeruak ke anjungan kapal. Banyak yang mendekati pagar pembatas agar bisa melihat lebih dekat keindahan jembatan tersebut. Banyak pula yang berebut memotret diri sendiri menggunakan handphone berkamera dengan latar belakang Suramadu yang berhias gemerlap lampu-lampu.
Kapal berlabuh di sisi barat Suramadu selama sekitar sepuluh menit. Setelah itu, bergerak menuju ke timur. Di sisi timur, kapal berhenti lagi untuk memberi kesempatan para peserta seminar untuk berfoto-foto dan menikmati indahnya Suramadu di malam hari. View yang paling disukai adalah saat kapal hampir memasuki bagian bawah jembatan. "Nanti kalau ditanya, kok bisa dapat gambarnya dari bawah" Saya jawab, motretnya sambil nglangi (berenang, Red), ha ha," kelakar dokter.
Malam itu, empat kali KM Wicitra Dharma melewati bawah jembatan Suramadu. Dari timur, kapal bergerak ke barat, berhenti sejenak, kemudian ke timur, berhenti sebentar, lantas kembali ke barat dan terus berlayar hingga tiba di dermaga ujung.
Yovita, istri dr Fanani SpRad, tampak sangat menikmati pelayaran tersebut. Ketika tamu-tamu lain sudah kembali ke ruangan, wanita kelahiran Jakarta itu tetap berdiri di anjungan kapal, menikmati pemandangan dan semilir angin laut. "Enak di sini. Kalau di dalam, acara-acara begitu kan sudah biasa," ungkap wanita yang kini menetap di Mataram itu. Yovita mengaku merasakan kesenangan yang serupa ketika dia mengikuti river tour, di Singapura. "Tapi, di sini lebih bagus. Di sana kan karena nggak punya selat, mereka pakai sungai. Di sini laut beneran," katanya.
Ingin merasakan kesan lain dari Jembatan Suramadu lebih dari sekadar melintas di atasnya" Cobalah sekali-sekali berlayar malam hari dengan kapal
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor