Seminggu, Evakuasi Masih Terhambat

Seminggu, Evakuasi Masih Terhambat
Seminggu, Evakuasi Masih Terhambat
Kesulitan menjangkau benda logam tak lain karena jarak pandang di dalam air nol kilometer, juga arus yang deras. "Terakhir kita lakukan penyelaman kecepatan air mencapai 1,6 knot. Kemudian pukul 13.30 Wita hujan deras, kita hentikan sementara penyelaman," sebut dia.

Dikatakan, kendati telah dilakukan pencitraan sonar, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan panduan setiap hari. Sebab, benda-benda tersebut mengalami terus pergeseran karena didorong arus. "Setiap hari bergeser beberapa meter, itu bisa dilihat dari tanda yang kita pasang," katanya.

Sementara, Direktur Operasional dan Pelatihan Basarnas, Marsekal Muda Sunarbowo Sandi, mengatakan, dari gambar pencitraan sonar terlihat di antara patahan Tenggarong dan patahan Samarinda tersebar sejumlah titik yang diduga kendaraan sepeda motor dan mobil. Kemudian ada juga benda berukuran 5,7 x 2,6 meter yang diprediksi adalah bus. Benda-benda tersebut berada di luar kerangka jembatan, sementara masih ada satu kendaraan yang berada di dalam kerangka.

"Nah, tadi kita berusaha mengikat bus tersebut. Ketika menurunkan bandul dari crane barge, ternyata menyenggol jembatan. Kita khawatir jika dipaksakan akan menyeret jembatan yang kemudian menggeser pylon (menara jembatan)," sebutnya. "Setelah itu kita coba lagi pada siang, ternyata hujan deras, dan angin sangat kencang. Angin kami khawatirkan bisa menggeser kabel dan pylon." Jadi tim evakuasi "dihajar" atas bawah; dari bawah arus deras dan jarak pandang nol kilometer, dan dari atas hujan dan angin kencang.

TENGGARONG--Pencarian korban ambruknya Jembatan Kartanegara terus dilakukan hingga Sabtu (3/12). Tepat seminggu setelah peristiwa nahas tersebut,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News