Sempat Menangis, Hamsad Rangkuti Berupaya Melepas Jarum Infus
Sejak itulah Hamsad yang sangat terpukul mulai sakit-sakitan. Dia dan Nurwindasari tak betah lagi tinggal di rumah yang dibangun dengan jerih payah sebagai seorang pengarang. ”Bau menyengat, penuh belatung, tikus, kecoak, gimana hidup seperti itu?” katanya.
Sejak itu pula Hamsad dan istri memilih lebih sering bepergian dan tinggal bersama keluarga yang satu ke keluarga lain. Tapi, setiap pulang ke rumah, sampah-sampah itu kembali menghantui.
Sampai kemudian Hamsad berulang-ulang menyuarakan kerinduannya untuk pulang ke kampung halaman.
Niat itu memang akhirnya kesampaian. Sayang, Hamsad kembali jatuh sakit di tanah yang dirindukannya tersebut. Saat keinginan ke Taman Sri Deli belum tertuntaskan.
Sunlie pun berharap Hamsad lekas pulih. ”Semestinya seorang sastrawan besar seperti beliau mendapatkan perhatian pemerintah. Tapi, toh kita tahu seperti apa posisi sastra di Indonesia,” ujar Sunlie.
Nurwindasari mengatakan belum punya niat atau rencana untuk pindah maupun menetap di Medan. Semuanya bergantung sang suami. Bahkan, jadwal kepulangan mereka ke Jakarta pun awalnya juga bergantung Hamsad.
”Kalau dia bilang pulang ke Jakarta, kami pulang,” ujarnya sembari kembali memandang wajah sang suami tercinta di pembaringan. (*/JPG/c11/ttg)
SASTRAWAN kenamaan Hamsad Rangkuti tergolek sakit. Sudah dua pekan dia tidak beraktivitas. Koleganya berharap pemerintah turut memberikan perhatian.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor