Semua Anak Panah Gibran

Oleh Dahlan Iskan

Semua Anak Panah Gibran
Dahlan Iskan di Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

jpnn.com - Semua orang tua. Semua. Mestinya membaca sajak Khalil Gibran ini. Yang jauh-jauh saya datangi makamnya. Yang juga museumnya. Di pegunungan bersalju: Lebanon Utara.

Semua orang tua mestinya jadi busur untuk anaknya. Bukan berebut jadi anak panahnya.

Saya kutipkan puisi Khalil Gibran itu. Satu. Dari begitu banyak pilihan. Versi Indonesianya. Saya pinjam saja yang dari Candu Membaca’. Yang kelihatannya orang Riau penerjemahnya.

Atau bukan orang Riau. Yang menggunakan kata ‘dia’ dengan huruf kecil. Bukan ‘Dia’ dengan huruf besar.

*

ANAK

Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dakapan dadanya berkata,
Bicaralah pada kami perihal Anak.

Dan dia berkata:
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri

“Pohon ini sudah berumur 5.000 tahun,” ujar pemilik restoran yang menempel di pohon itu. Dalam bahasa Arab. Beragama Kristen Maronite.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News