Semua Anak Panah Gibran

Oleh Dahlan Iskan

Semua Anak Panah Gibran
Dahlan Iskan di Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Tampak lubang-lubang di tebing itu. Dari jauh. Itulah teras museum. Yang dari teras itu bisa memandang jauh. Ke lembah. Ke gunung. Ke puncak yang lebih tinggi.

Saya segera membeli karcis: Rp 200 ribu. Petugas pun menyilakan saya masuk.

Tapi saya keluar lagi. Ke teras. Ingin membaca puisi dulu. Khawatir keburu hujan.

Lihatlah videonya. Yang masih sulit dikirim. Karena agak berlebihan panjangnya. Atau pejamkan saja mata. Membayangkannya. Seperti difatwakan dalam sajak ‘pejam mata’ karya Khalil Gibran lainnya.

“Dalam tiga tahun terakhir, Anda orang kedua yang membaca sajak di sini,” kata penjaga museum itu.(***)


“Pohon ini sudah berumur 5.000 tahun,” ujar pemilik restoran yang menempel di pohon itu. Dalam bahasa Arab. Beragama Kristen Maronite.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News