Semua Penumpang Tewas di Tempat Duduk

Cuaca Tiba-Tiba Buruk, Korban Batal Dievakuasi

Semua Penumpang Tewas di Tempat Duduk
KELUARGA HISTERIS : Keluarga korban kecelakaan pesawat Casa 212-200 PK-TLF menangis histeris mendapatkan informasi kondisi terakhir keluarga mereka, di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat Sabtu (1/10). Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsma TNI Sunarbowo menyatakan seluruh penumpang pesawat dipastikan tewas. Foto: DARWIS/POSMETRO MEDAN
Kata dia, diperkirakan korban tewas akibat hantaman pesawat yang menabrak pepohonan. Saat itu kecepatan pesawat antara 130"140 knot per jam. "Saat pesawat menabrak pepohonan, saat itu penumpang tewas," kata Daryatmo.

Seperti diketahui, sebelumnya tim evakuasi mengalami kendala untuk mencapai lokasi karena tempatnya yang jauh dan medan yang sangat sulit ditembus melalui jalur darat. Sehingga dibutuhkan waktu tiga hari untuk tiba di lokasi.

Pesawat Casa buatan 1989 itu berpenumpang 14 orang, empat di antaranya anak-anak serta empat kru. Pesawat berangkat dari Bandara Polonia pukul 07.28 WIB Kamis lalu. Pesawat yang seharusnya tiba di Bandara Alas Leuser, Kuta Cane, Aceh Tenggara, itu kehilangan kontak sepuluh menit sebelum mendarat.

Untuk mengevakuasi korban, tim rencananya membawa mereka ke Bahorok, kemudian baru diterbangkan dengan helikopter ke Medan. Di Medan seluruh jenazah akan dibawa ke RS Adam Malik untuk dilakukan identifikasi.

MEDAN -- Setelah tiga hari, akhirnya tim evakuasi mampu mencapai lokasi jatuhnya pesawat Casa 212-200 yang celaka di Bahorok, Kabupaten Langkat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News