Semua Rumah Dipinggir Rel Proyek LRT Palembang Harus Dikosongkan

Semua Rumah Dipinggir Rel Proyek LRT Palembang Harus Dikosongkan
Insiden ambruknya dua mobile crane di samping Flyover Jakabaring dan samping masjid Al Fathul Akbar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, kemarin (1/8). FOTO:EVAN ZUMARLI/SUMATERA EKSPRES

jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda langsung datang ke lokasi kejadian begitu mendapat kabar terkait ambruknya crane proyek LRT, Selasa (1/8).

"Saya rasa pengerjaan LRT ini dikerjakan sudah sesuai dengan pemikiran dan kajian dan juga sudah sesuai prosedur," tegas Fitrianti seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Dia pun meminta supaya kejadian tidak terulang lagi. "Jadi ke depan harus ada jarak dan batas aman antara pekerjaan LRT dengan rumah warga," sambungnya.

Masalah ganti rugi korban, Fitrianti menegaskan pihak Waskita yang harus bertanggung jawab penuh. "Masyarakat tidak perlu resah dan khawatir. Sampai sekarang Pemkot selalu bersinergi untuk mengawal masalah ini," lanjutnya.

Sementara itu Kepala Lapangan PT Waskita, Bambang menegaskan pihaknya siap memberikan ganti rugi. "Kami siap ganti rugi, tapi untuk hitungan jumlah rupiahnya belum tahu," imbuhnya

Terkait kesalahan yang dilakukan pihaknya, pun masih dalam penelitian. "Saya juga belum bisa mengatakan apa-apa," kilahnya.

Yang jelas, lejadian jatuhnya Stell Girder boks tersebut bakal menjadi evaluasi bagi pihaknya. Untuk batasan dan jarak pekerjaan dengan perumahan warga, dirinya menegaskan semua itu sudah diatur Pemkot dalam hal ini pihak Tata Kota.

"Sebenarnya sudah ada batas garis badan bangunan dan garis jalan. Tapi saya tidak tahu, yang tahu di Tata Kota," sambungnya.

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda langsung datang ke lokasi kejadian begitu mendapat kabar terkait ambruknya crane proyek LRT, Selasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News