Semut Raksasa

Oleh Dahlan Iskan

Semut Raksasa
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Jack Ma sebagai pemilik grup semut itu tidak bisa berkomentar. Mungkin sengaja tidak mau berkomentar. Lawannya kali ini seorang presiden negara adikuasa.

Baca Juga:

Budaya Timur tidak sama dengan budaya di Amerika: diam itu emas –biarpun ia sama dengan baru saja kehilangan emas 500 ton.

Memang, kalau IPO itu tidak dilarang Grup Alibaba (induk dari grup Ant) akan menjadi perusahaan terbesar di Tiongkok. Bukan saja mengalahkan semua perusahaan swasta dan BUMN –pun mengalahkan Bank of China.

Bukan hanya skala bisnisnya yang kalah, tetapi juga kekuasaannya di bidang keuangan. Boleh dikata semua yang bisa dilakukan oleh bank bisa dilakukan oleh Ant Group.

Bahkan yang tidak boleh dilakukan oleh bank bisa dilakukan di Ant Group. Asalkan, itu tadi, modalnya cukup –dan ia mengharapkan modal itu dari pasar modal tersebut.

Ant Group itu dulunya bernama Alipay. Ketika Alipay bisa melakukan transaksi digital pun sudah banyak bank yang ketinggalan langkah.

Namun Alipay masih kalah dengan WeChat Pay, milik Tencent. Maka Alipay mengubah diri menjadi Ant Group.

Bidang usahanya mencakup apa saja yang diperlukan umat manusia di bidang keuangan: pembelian, penjualan, pembayaran, pengiriman, penyimpanan, penjaminan, asuransi –dan apalagi yang Anda ingin dilakukan bisa Anda lakukan di Ant Group.

Budaya Timur tidak sama dengan budaya di Amerika: diam itu emas –biarpun ia sama dengan baru saja kehilangan emas 500 ton. Saya pun sekarang ini lagi membayangkan: sedih mana, Trump atau Jack Ma.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News