Senator ART Diancam Pria Mengaku Eks Napiter di PN Palu, Begini Kronologinya

Senator ART Diancam Pria Mengaku Eks Napiter di PN Palu, Begini Kronologinya
Anggota DPD RI Dapil Sulteng Abdul Rachman Thaha (ART). Foto: source for JPNN.com

Amerullah juga menduga pengancaman terhadap ART telah direncanakan sebelumnya, sehingga perlu ditelusuri motivasi Rifaldi Pattalau dan Yenny Yus Rantung yang membawa IS datang ke PN Palu.

"Secara terbuka, kami minta perhatian langsung dari Kapolda atas insiden yang dialami klien kami yang merupakan seorang anggota DPD RI, Abdul Rachman Thaha," ujar Amerullah.

Sementara itu, anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha juga mengatakan apa yang dilakukan eks napiter itu merupakan tindakan premanisme dan pengancaman.

"Saya kembali diancam. Ini sudah pernah saya sampaikan sebelumnya. Ini dilakukan lagi kepada saya. Pelakunya eks napiter yang datang mengawal Rifaldi dan Yenny Yus Rantung datang ke PN Palu," kata ART saat dikonfirmasi.

Oleh karena itu, dia berharap kejadian itu mendapat perhatian kepolisian. Sebab, perbuatan pelaku yang eks napiter mengancam jiwa dan keselamatannya sebagai seorang pejabat negara.

"Perlu diusut tuntas oleh aparat penegak hukum dengan cara memanggil Rifaldi, Yenny Yus Rantung, serta IS untuk dimintai keterangan," ucap senator dapil Sulteng itu.

ART bahkan menyebut salah seorang Tergugat, Yenny Yus Rantung pada sore hari seusai kejadian, melakukan pertemuan di salah satu warkop di Palu, yang masih ada kaitannya dengan peristiwa di PN Palu.

"Saya minta ini diusut kepolisian. Jika Polda Sulteng tidak cepat merespons hal ini, saya akan sampaikan ke Mabes Polri," ujar ART.(fat/jpnn)


Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mengatakan diancam pria yang mengaku eks napiter sebelum sidang perdana di PN Palu. Begini kronologi kejadiannya.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News