Seni Membuka Pintu Baru Bagi Napi Aborijin

Sudah laman menjadi pembicaraan bahwa proporsi narapidana dari kalangan aborijin di Australia sangat tinggi dan kemungkinan mereka melakukan tindak kriminal lagi juga tinggi. Namun sekarang program rehabilitasi lewat seni terbukti populer dan ada rencana untuk menerapkannya secara nasional.
Angus Abdullah mulai menggambar ketika dia menjalani masa hukuman di penjara di negara bagian Victoria.
"Saya sering mengatakan kepada petugas, bahwa mereka kok tidak mengenakan tuduhan 'melarikan diri'." kata Angus.
"Karena setiap kali saya memegang kuas untuk menggambar, saya tidak lagi merasa di penjara, saya merasa di tempat lain."
"Saya seperti berada di sungai, memancing, berburu, melakukan hal-hal yang menyenangkan, semuanya seperti pelarian."
Program Torch membantu napi aborijin kembali mengetahui budaya mereka. (ABC News)
Selama di penjara, Angus ambil bagian dalam program 'The Torch' yang membantu warga aborijin untuk mengenai kembali budaya mereka, sehingga mengurangi kemungkinan mereka melakukan tindak kriminal lagi.
Direktur eksekutif program Torch, Kent Morris mengatakan jumlah warga aborijin sebenarnya cuma 3 persen dari keseluruhan penduduk Australia, namun di penjara, 30 persen penghuninya adalah warga aborijin. Kemungkinan mereka untuk mengulangi tindak kejahatan juga tinggi.
Sudah laman menjadi pembicaraan bahwa proporsi narapidana dari kalangan aborijin di Australia sangat tinggi dan kemungkinan mereka melakukan tindak
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM