Senin, Pembahasan RUU Pemilu Masuk Tahap Pendapat Mini Fraksi

Senin, Pembahasan RUU Pemilu Masuk Tahap Pendapat Mini Fraksi
Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri, DR.Bahtiar (baju putih) saat rapat Tim Sinkronisasi RUU Pemilu. Foto: Ist for JPNN.com

Fraksinya juga menilai aneh sikap pemerintah yang mengancam akan menerbitkan perppu. Apalagi, ancaman tersebut didasari kekhawatiran pemerintah bahwa UU Pemilu yang baru akan menghapus presidential threshold (ambang batas perolehan suara parpol sebagai syarat mencalonkan presiden).

“ Masih ada waktu untuk melakukan lobi-lobi dengan partai di parlemen,’’ ujarnya.

Terkait dengan presidential threshold 20–25 persen yang diminta pemerintah, Awiek yakin bisa dikompromikan. Menurut dia, beberapa fraksi juga mengajukan usul yang sama dengan pemerintah.

’’PPP menawarkan jalan tengah, yaitu angka 10–15 persen. Perlu kesabaran dalam melakukan lobi politik untuk mencari titik temu,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Partai Demokrat dan Partai Golkar masih menunggu dinamika politik untuk menanggapi rencana penerbitan Perppu Pemilu. Sedangkan PDIP dan Partai Nasdem siap mendukung sikap pemerintah.

Arif Wibowo, anggota pansus dari PDIP, mengatakan bahwa pihaknya masih mengajak pemerintah dan fraksi-fraksi untuk melakukan lobi-lobi untuk mencapai musyawarah mufakat.

Legislator asal Madiun itu mengatakan, partainya mengusulkan pengambilan keputusan dilakukan secara paket. Menurut dia, bukan paket opsi yang terdiri atas enam paket seperti yang berkembang saat ini. Tetapi, satu paket yang disepakati dalam forum lobi.

Setelah diputuskan dalam lobi, kesepakatan itu tinggal disampaikan dalam rapat pansus. ’’Jadi tidak ada pembahasan lagi di rapat paripurna karena tinggal menyampaikan,’’ ucap dia.

Pembahasan RUU Pemilu jalan terus di tengah polemik soal wacana menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilu jika terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News