Senior Chris

Senior Chris
Dahlan Iskan di Edinburgh, Skotlandia. Foto: disway.id

Ia minta tanggapan almarhum Bung Karno mengenai kejadian-kejadian aktual di masa pemerintahan Presiden Soeharto sampai tahun 1978. Itulah taktik Chris untuk menyindir pemerintahan Soeharto.

Buku itu sensitif sekali. Laris sekali. Sampai dilarang dibaca dan diedarkan –bersamaan dengan pemberedelan 7 koran saat itu.

Akhirnya saya sering bertemu Pak Chris: di Istana. Di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni ketika beliau menjadi anggota Wantimpres atau anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN).

Setelah itu pun saya masih sering bertemu. Di kantor Pak Chairul Tanjung –diskusi rutin soal ekonomi terkini. Sebelum Covid.

Selama Covid, praktis hubungan kami hanya lewat telepon atau WA. Ia sering curhat soal berita di TEMPO. Ia juga sering mem-forward pembicaraan politiknya dengan para politisi.

Tanggal 24 Juni, Pak Chris masih kirim WA soal tokoh-tokoh PDI Perjuangan yang berpotensi jadi calon presiden. Berikut kombinasi pasangan Cawapresnya.

"Pasangan Puan-Anies sulit dilawan calon mana pun," tulisnya.

"Seluruh partai akan di belakangnya. Kecuali separo Golkar yang masih dipegang LBP," tambahnya.

Pasangan Puan-Anies sulit dilawan calon mana pun, tulisnya. Seluruh partai akan di belakangnya. Kecuali...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News