Sensasi Mistis di Puncak Berkumpulnya Para Arwah

Sensasi Mistis di Puncak Berkumpulnya Para Arwah
Danau Kelimutu. Foto: Ken Girsang/JPNN

Menurut Mateus Manggolando, warga setempat yang sehari-hari berdagang di puncak Kelimutu, Tiwu Ata Polo merupakan tempat berkumpulnya arwah orang-orang jahat.

Kemudian di Tiwu Nuwa Muri Ko'o Fai, tempat berkumpulnya arwah penduduk setempat yang meninggal di usia muda dan Tiwu Ata Mbupu tempat arwah para orang berusia tua.

"Untuk tahu arwah yang baru meninggal masuk ke danau mana,  diatur Konde Ratu (penguasa Kelimutu). Tempatnya di bawah, di Pere Konde (pintu gerbang menuju Kelimutu)," ucap pria kelahiran 1981 itu.

Selain itu, warga dari 14 desa di sekitar Gunung Kelimutu, kata Mateus, setiap tahun juga menggelar upacara "memberi makan arwah" yang disebut Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata.

Upacara khusus para tetua adat dilaksanakan pada 12 Agustus. Sementara upacara terbuka yang diikuti semua penduduk dan terbuka bagi wisatawan, dilaksanakan setiap 14 Agustus.

"Ritualnya potong babi, ayam jantan berwarna merah. Ini untuk adat. Sementara sapi itu untuk kasih makan orang yang datang," katanya.

Upacara adat, kata Mateus, juga dilaksanakan setiap danau memberi tanda-tanda tertentu.

Misalnya seperti yang terjadi 2012 lalu, Kelimutu mengeluarkan asap pekat dengan bau belerang menyengat.

Kelimutu ini penting bagi Suku Lio yang artinya gunung suci dan bersifat sakral.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News