Sensasi Mistis di Puncak Berkumpulnya Para Arwah

Sensasi Mistis di Puncak Berkumpulnya Para Arwah
Danau Kelimutu. Foto: Ken Girsang/JPNN

Di sebelah kiri, Tiwu  Ata Mbupu terkesan berwarna kehitaman. Saat matahari mulai naik, baru terlihat air danau ternyata berwarna hijau tua.

Dari catatan yang ada, Tiwu Ata Polo diperkirakan luasnya mencapai 4 hektare dengan kedalaman 64 meter. Danau ini telah mengalami perubahan warna setidaknya sebanyak  44 kali sejak 1915 lalu.

Kemudian Tiwu Nuwa Muri Ko'o Fai luasnya mencapai 5,5 hektare dengan kedalaman 127 meter. Danau ini telah mengalami perubahan warna setidaknya sebanyak 25 kali.

Sementara itu Tiwu Ata Mbupu luasnya diperkirakan mencapai 4,5 hektare dengan kedalaman 67 meter. Danau ini telah mengalami perubahan warna setidaknya 16 kali.

Saking indahnya panorama yang ada, wisatawan rela berlama-lama di puncak gunung berapi yang berstatus masih aktif itu.

Menikmati keindahan danau yang terbentuk dari letusan gunung. Padahal, areal puncak tempat menatap seluruh penjuru yang ada hanya berdiameter 20 meter. Persis di bagian tengah terdapat sebuah tugu.

Gunung Kelimutu bisa diartikan sebagai gunung suci. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, sekitar dua jam perjalanan dari Kota Ende, Flores, NTT dengan jalan yang meliuk-liuk.

Suku Lio, penduduk asli di sekitar Kelimutu meyakini tiga danau yang ada merupakan tempat berkumpulnya para arwah setelah meninggal dunia.

Kelimutu ini penting bagi Suku Lio yang artinya gunung suci dan bersifat sakral.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News