Senyum Muda

Oleh: Dahlan Iskan

Senyum Muda
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya tunggu mereka selesai makan. Saya tidak mau menembak di saat angin belum reda.

Tetapi mereka seperti tahu pedalaman hati saya: berdiri lama di depan bengkel itu.

"100 real," katanya.

"Ok," jawab saya.

"Kenapa mahal?" tanya saya ketika mobil sedan Hyundai meninggalkan rest area.

"Buraydah masih lebih 50 km dari sini," jawabnya.

"Bukan itu?" tanya saya menunjuk sekelompok perumahan di kejauhan sana.

"Itu Bukhairiyah," jawabnya.

Go head. Saya pun lebih sering lihat map. Kian mendekati Buraydah kian kuat keinginan untuk turun di situ. Ke Riyadh-nya bisa keesokan hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News