Krisis Nuklir Korea

Senyum Palsu Kim Jong-un di Depan Delegasi Korsel

Senyum Palsu Kim Jong-un di Depan Delegasi Korsel
Kim Jong Un menyalami anggota delegasi Korsel. Foto: KCNA

Rilis resmi Blue House, sebutan Kantor Kepresidenan Korsel, menyatakan bahwa pertemuan Chung dan Jong-un itu bukanlah akhir segalanya. Sebaliknya, pertemuan itu adalah awal dari rangkaian dialog yang panjang.

’’Yang terjadi dalam pertemuan itu adalah diskusi, bukan kesepakatan,’’ kata Eui-kyeom sebagaimana dikutip Reuters. Maka, Korsel tetap harus waspada menghadapi kemungkinan yang terjadi.

Di Kota Seoul, Moon mengungkapkan bahwa pertemuan Chung dan Jong-un itu penting bagi Korsel. Tapi, Korsel juga tetap harus menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS).

Sebab, menurut dia, tujuan dialog dua Korea adalah merintis pertemuan langsung AS dan Korut terkait dengan nuklir. Akhir bulan lalu, Moon menyatakan kesanggupannya untuk berdialog dengan Jong-un asalkan situasinya memungkinkan.

’’Kita harus membicarakan perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea dengan Korut. Tapi, pada waktu yang sama, kita juga harus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal balistik Korut,’’ papar Moon di hadapan para petinggi militer Korsel kemarin.

Bersamaan dengan itu, situs 38 North memublikasikan foto satelit fasilitas nuklir Korut. Dalam foto itu tampak adanya peningkatan aktivitas nuklir. Terlihat kepulan asap di sana.

Sejumlah pakar menduga, Korut sedang melanjutkan pengayaan plutonium. Dalam kadar tertentu, plutonium bisa diubah menjadi senjata yang mematikan. Jalan menuju damai memang masih terbentang panjang. (hep/c19/sof)


Kim Jong-un menebar senyum di depan delegasi Korsel. Dia juga memamerkan keakraban dengan utusan Presiden Moon Jae-in itu. Namun, ternyata semua itu palsu


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News