Sepanjang 2020 Pertamina International Shipping Bukukan Laba Sebesar USD 83,7 Juta

Adapun kenaikan beban umum dan administrasi dipengaruhi oleh meningkatnya biaya terkait human capital seiring dengan perluasan struktur organisasi.
"Kemudian biaya konsultansi untuk proses restrukturisasi," tutur Diah.
Selain itu, kata Diah, kenaikan laba bersih tersebut membuat posisi ekuitas perseroan ikut terdongkrak dari USD 263,65 juta di 2019 menjadi USD 347,33 juta di 2020.
Diah melanjutkan untuk Aset di tahun lalu tercapai USD 548,36 juta atau naik dari tahun sebelumnya sebesar USD 419,06 juta.
Di sisi lain total liabilitas perseroan untuk 2020 tercatat mencapai USD 201,02 juta atau meningkat dari 2019 yang tercatat sebesar USD 155,40 juta.
"Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya utang usaha seiring dengan meningkatnya beban operasi," katanya.
Diah menyebutkan dari aspek aset perusahaan, Total Aset Audited 2020 meningkat disebabkan oleh adanya penambahan Asset Under Construction (2 VLCC New Building).
"Kenaikan aset juga dipengaruhi oleh meningkatnya kas dan setara dan pencatatan aset hak guna sebagai salah satu dampak penerapan PSAK 73," kat dIAH. (jpnn)
Pertamina International Shipping berhasil meraih pendapatan usaha sebesar USD 598,86 juta atau melonjak 121 persen dibandingkan perolehan yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD 493,97 juta.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!