Sepekan Hidup Menggelandang di Kota Melbourne

Seiring waktu saya mulai menyadari bahwa makanan di tempat ini sangat buruk, jelas tidak bergizi. Saya kira mereka sudah berusaha sekuatnya. Yang datang kebanyakan orang lansia.
Saya biasanya tidak akan mengambil makanan di sini, dan menunggu hingga saya tiba di sebuah LSM di daerah Abbotsford, yang saya tahu selalu menyediakan makanan yang baik.
Saya makan dua kali sehari - dan mengunyah camilan buah atau kacang yang saya beli sendiri.
Minggu - Makan banyak di LSM di Abbotsford, dan ikut membantu di sana. Tak seperti LSM lainnya, LSM bernama Lentil As Anything ini adalah juga restoran, sehingga makanannya selalu enak. Orang-orangnya dermawan.
Ada yang sekadar lewat, murid sekolah usia 11 tahun, pensiunan, pencari suaka, berbaur bersama kaum gelandangan, orang terkebelakang, orang yang memiliki gangguan mental. Ada juga warga masyarakat biasa.
Lentil As Anything menyediakan makanan, persahabatan, dan rasa kekeluargaan.
Pengalaman selama sepekan menyadarkanku pentingnya komunitas seperti ini. Dan, ada tempat mandi bagi mereka yang membutuhkan.
Nadene Marsh mencoba hidup menggelandang selama satu minggu di kota Melbourne, dan merasakan sendiri betapa beratnya kehidupan kaum gelandangan terutama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM