Seperti Hitler, Pangeran Muhammad Habisi Kawan dan Lawan

Seperti Hitler, Pangeran Muhammad Habisi Kawan dan Lawan
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. Foto: BBC

Hitler saat itu membunuh dan menangkapi orang-orang yang dinilai bakal menggoyang kekuasaannya. Komandan pasukan paramiliter Nazi Sturmabteilung (SA) Ernst Rohm termasuk yang menjadi korban. Padahal, dia adalah kawan lama Hitler.

MBS juga sama. Dia menyingkirkan semua kawan dan lawan yang dianggap sebagai penghalang kekuasaannya. Salah satunya Menteri Perekonomian Adel Fakieh yang memiliki peran penting dalam menulis draf reformasi yang digaungkan MBS.

”Bukannya mencari sekutu, Pangeran Muhammad malah memperluas kekuasaannya atas keluarga kerajaan, militer, dan Garda Nasional,” ujar dosen senior di S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura, James Dorsey. Tujuannya tentu saja memuluskan jalannya reformasi Saudi dan melanjutkan perang di Yaman.

Berbagai rumor menyebar bahwa itu bukan sekadar bersih-bersih koruptor, tapi merupakan respons terhadap rencana kudeta kepada MBS.

Putra mahkota yang masih berusia 32 tahun itu memang bisa menjadi raja kapan saja lantaran ayahnya, Raja Salman, saat ini sudah sakit-sakitan.

Rumor menyebar bahwa Raja Salman menderita demensia. Penahanan para pangeran kali ini hanyalah sebuah langkah lanjutan.

September lalu dia menangkap sekitar 20 orang ulama berpengaruh dan para intelektual yang dituding menjadi mata-mata dan mengancam kerajaan.

Profesor ilmu politik di Duke University Abdeslam Maghraoui mengungkapkan, penahanan para pangeran dan berbagai tokoh yang dekat keluarga kerajaan itu adalah masalah besar dan tak pernah terjadi sebelumnya.

Revolusi 4 November yang digaungkan Pangeran Muhammad bin Salman dinilai kental muatan politis

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News