Seperti Hitler, Pangeran Muhammad Habisi Kawan dan Lawan

Seperti Hitler, Pangeran Muhammad Habisi Kawan dan Lawan
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. Foto: BBC

Maghraoui menilai MBS terlalu tergesa-gesa. Kebijakannya itu bisa berdampak buruk pada Saudi dan negara-negara di sekitarnya.

”Harus diingat bahwa posisi Muhammad masih putra mahkota, suksesi setelah kematian atau mundurnya ayahnya tidak akan mulus,” katanya.

Di Saudi, biasanya pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah dan posisi-posisi penting dibagi antara anggota keluarga kerjaaan.

Tapi, kini MBS ingin keputusan tersentral pada raja. Karena itulah, dia memecat petinggi angkatan laut dan garda nasional serta menggantinya dengan orang yang dianggapnya bisa dikendalikan.

Maghraoui berpendapat, MBS sedang berjudi besar-besaran. Dia ingin mengimplementasikan kebijakan-kebijakan visionernya dan memenjarakan orang-orang yang dianggap berbahaya baginya sekaligus. Itu bisa memicu perlawanan dan mengguncang stabilitas negara.

MBS pantas waswas dengan kekuasaannya. Sebab, posisinya saat ini adalah pemberian dari ayahnya.

Selama ini suksesi kekuasaan diserahkan kepada para putra Raja Abdulaziz Al Saud sesuai dengan urutan. Namun, itu berubah saat Raja Salman berkuasa Januari 2015.

Posisi putra mahkota yang ditempati Pangeran Muqrin bin Abdulaziz diserahkan kepada Pangeran Muhammad bin Nayef pada bulan April tahun yang sama.

Revolusi 4 November yang digaungkan Pangeran Muhammad bin Salman dinilai kental muatan politis

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News