Seperti Hitler, Pangeran Muhammad Habisi Kawan dan Lawan

Seperti Hitler, Pangeran Muhammad Habisi Kawan dan Lawan
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. Foto: BBC

Tapi, dua bulan berselang, jabatan itu kembali dicabut dan diserahkan kepada putranya sendiri, MBS.

Dalam banyak kesempatan, MBS mengatakan ingin merombak wajah Saudi menjadi negara yang lebih modern yang tidak lagi bergantung dengan minyak.

Kekuasaan polisi keagamaan untuk menangkap pelanggar aturan dihilangkan, konser diadakan kembali, larangan video call dicabut.

Tahun depan perempuan juga diperbolehkan menyetir dan menonton pertandingan di stadion. Karena kebijakan-kebijakannya itu, dia dibenci kalangan konservatif. Tapi, dicintai anak muda yang mendominasi penduduk Saudi.

MBS kian percaya diri karena Amerika Serikat (AS) yang selama ini menjadi sekutu Saudi mendukung langkahnya. Hubungan Saudi-AS membaik sejak Trump terpilih sebagai presiden.

Saat Barack Obama masih menjabat, hubungan dua negara terkesan dingin. Sebab, Obama memiliki kecondongan terhadap Iran.

Sanksi terhadap Iran, misalnya, dicabut di era presiden berdarah Kenya itu. Padahal, Iran merupakan musuh utama Saudi.

Berbeda dengan Obama, Trump sejak kali pertama menjabat sudah melontarkan kecaman ke negara yang dipimpin Hassan Rouhani itu.

Revolusi 4 November yang digaungkan Pangeran Muhammad bin Salman dinilai kental muatan politis

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News