Seperti Malaysia, Australia Alami Lonjakan Kasus COVID-19 Meski Sudah Lockdown

Seperti Malaysia, Australia Alami Lonjakan Kasus COVID-19 Meski Sudah Lockdown
Seseorang melintasi jalan kosong pada hari pertama penguncian selama lima hari yang diterapkan di negara bagian Victoria sebagai tanggapan atas wabah virus corona (COVID-19) di Melbourne, Australia, Sabtu (13/2/2021).Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Sandra Sanders/HP/sa.

Tindakan penguncian di Sydney, yang merupakan rumah bagi seperlima dari 25 juta penduduk Australia, diperketat selama akhir pekan. Penguncian di kota itu membatasi penduduk hanya dapat keluar dalam jarak 10 kilometer dari rumah untuk berolahraga.

Selain itu, pertemuan di luar ruangan dibatasi untuk dua orang dan hanya satu orang di rumah yang dapat meninggalkan rumah setiap hari untuk membeli kebutuhan pokok.

Australia sebelumnya telah berhasil menekan penyebaran infeksi sporadis virus corona melalui penguncian cepat, pelacakan kontak cepat, dan aturan jarak sosial yang ketat.

Dengan total sekitar 31.200 kasus infeksi dan 911 kematian akibat virus corona sejak pandemi dimulai, Australia bernasib lebih baik daripada banyak negara maju lainnya.

Namun, virus corona varian Delta yang sangat mudah menular dan peluncuran vaksin yang lamban telah memicu kekhawatiran akan adanya wabah yang signifikan.

Hanya sekitar 11 persen dari populasi orang dewasa Australia -- yang berjumlah lebih dari 20,5 juta jiwa -- telah divaksin lengkap sejauh ini. (ant/dil/jpnn)

Wabah varian Delta yang tumbuh subur di Sydney telah memaksa pemerintah Australia menerapkan lockdown di kota terbesarnya tersebut sejak dua pekan lalu


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News