Sepertinya Pendukung Jokowi Bakal Tetap Santai Meski Gerindra Dijatah Kursi Menteri

Sepertinya Pendukung Jokowi Bakal Tetap Santai Meski Gerindra Dijatah Kursi Menteri
Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu hampir satu jam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat polifik Alfarisi  Thalib memprediksi bakal ada pihak yang merasa dirugikan dengan bergabungnya Partai Gerindra ke dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, pihak yang merasa dirugikan menganggap Gerindra tak berkeringat dalam memenangkan Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Saya kira dari segi kalkulasi kuota kursi menteri, tentu saja pasti ada pihak yang dirugikan, entah partai koalisi atau mungkin kelompok pendukung yang sebelumnya dijanjikan," ujar Alfarisi kepada jpnn.com, Selasa (15/10)

Direktur eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) itu menuturkan, analisisnya mengacu pada hakikat proses tukar tambah kepentingan dalam politik. Jika ada pihak yang ditarik menjadi menteri, katanya, maka ada pihak yang bakal ditendang dari kabinet.

“Dalam hal ini yang jadi pertanyaan itu berapa yang ditarik dan berapa yang ditendang. Jika yang ditarik dua orang dari Gerindra, maka partai koalisi Jokowi akan kehilangan dua kursi (menteri)," ucapnya. 

Apakah para pendukung Jokowi yang dikecewakan bakal terima jika Gerindra bergabung dan memiliki menteri di kabinet mendatang? Alfarisi memprediksi pendukung Jokowi yang kecewa tidak akan menunjukkannya ke publik. 

"Selain itu, saya kira kebijakan (memberikan jatah menteri ke Gerindra) juga tidak akan menimbulkan gejolak dalam internal koalisi," pungkas Alfarisi.(gir/jpnn)

Pengamat polifik Alfarisi Thalib memprediksi bakal ada pihak yang merasa dirugikan dengan bergabungnya Partai Gerindra ke dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News