Sepertinya Prabowo Pusing ketika SBY Diterpa Kabar Miring

Sepertinya Prabowo Pusing ketika SBY Diterpa Kabar Miring
Tampilan laman Asia Sentinel dalam artikel tentang patgulipat kasus Bank Century. Foto: asiasentinel.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto sedang menghadapi dilema soal dukungan dari Partai Demokrat (PD). Jika ketua umum Gerindra itu menolak dukungan PD maka hal itu bisa dianggap tidak setia kawan.

Tapi ketika Prabowo menerima dukungan PD, ternyata partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga punya beban yang selalu diingat publik. “Tetap menerima dukungan dari Partai Demokrat berarti memikul beban yang dapat memengaruhi elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019," ujar Boni kepada JPNN, Rabu (12/9).

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia itu menjelaskan, ada beberapa isu yang membuat Prabowo bingung untuk memilih. Antara lain posisi PD sebagai partai medioker yang punya jaringan cukup kuat di bawah.

Namun, di sisi lain beberapa petinggi partai berlambang bintang segitiga itu justru berulah. Misalnya, Wakil Sekretaris Jenderal PD Andi Arief yang secara terang-terangan menyebut Prabowo sebagai 'jenderal kardus' melalui Twitter.

Andi juga menyebut Prabowo menggandeng Sandi sebagai cawapres setelah mantan wakil gubernur DKI itu menebar mahar ke PKS dan PAN. Alhasil, Prabowo - Sandi berpasangan sebagai jago dari koalisi Gerindra, PKS, PAN dan PD.

Namun, Boni juga menyebut skandal kasus Bank Century menjadi beban tersendiri bagi PD dan SBY. Terlebih, media asing Asia Sentinel baru saja menurunkan artikel berjudul  Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy' yang mengindikasikan konspirasi kejahatan untuk mengeruk duit hingga USD 12 miliar yang kemudian dicuci melalui perbankan internasional.

"Saya kira, yang penting sekarang bagaimana menyikapi isu itu dengan elegan dan memperkuat konsolidasi di tubuh partai pendukung," ucapnya.

Boni menilai kubu Prabowo-Sandi tak bisa mengandalkan partai dan pola kampanye negatif untuk meningkatkan elektabilitas di tengah masyarakat.   "Oposisi (kubu Prabowo-Sandi) harus lebih berani berpolitik dengan cara yang cerdas dan terbuka," katanya.(gir/jpnn)


Pengamat politik Boni Hargens menilai Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto sedang menghadapi dilema soal dukungan dari Partai Demokrat (PD) pimpinan SBY.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News