Serahkan Pelaku Kekerasan, Menag Puji FPI
Sabtu, 18 Februari 2012 – 08:55 WIB
Menurutnya, pembubaran merupakan kewenangan Mendagri dan Menteri Hukum dan HAM. Sedangkan Kementerian Agama hanya memberikan pandangan dan pendapat atas situasi yang terjadi.
Dengan kedatangan FPI ini, sambung dia, dapat diketahui secara detil duduk persoalan yang terjadi saat FPI mendapat penolakan dari masyarakat Kalimantan Tengah. Informasi tersebut sekaligus menghapus isu-isu negatif yang diterima selama ini. “Memang FPI datang ke Kalimantan Tengah itu untuk dakwah. Menggelar peringatan Maulid Nabi. Tidak ada tujuan melakukan perlawanan dan sebagainya,” ungkap dia.
Berdasarkan penjelasan Habib Riziq, kata Menag, para petinggi FPI datang ke Kalteng karena untuk memenuhi undangan Bupati Kuala Kapuas, dalam rangka peringatan Maulid Nabi. Selain itu, memang ada agenda pelantikan pengurus FPI di provinsi yang dipimpin Teras Narang itu.
Namun begitu, Menag tak menampik ada anggota FPI yang melakukan aksi anarki. Itu terjadi di kantor Kemendagri beberapa waktu lalu. Hal seperti itulah yang seharusnya bias dihindari.
JAKARTA – Di balik aksinya yang disebut anarkis, ternyata anggota Front Pembela Islam (FPI) juga memiliki jiwa ksatria. Itu dibuktikan dari
BERITA TERKAIT
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- Imigrasi Amankan 2 WNA Prancis Menyambi Jadi Instruktur Yoga Ilegal di Bali
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel
- Bule Australia Penganiaya Sopir Taksi Dideportasi dari Bali