Serangan ke Warga Syiah Meningkat

Serangan ke Warga Syiah Meningkat
PERANG TAK HENTIKAN BISNIS: Seorang pembeli keluar dari toko kosmetik di Kota Sadr, Baghdad, Iraq, Kamis (29/5). (Reuters/ Ahmed Jadallah)

jpnn.com - BAGHDAD – Setelah pemilu, suasana di Iraq tidak kunjung stabil. Serangkaian bom bunuh diri terus terjadi. Rabu lalu (28/5) menjadi salah satu hari paling berdarah di Iraq dalam tujuh bulan terakhir. Sedikitnya 74 orang dilaporkan tewas dalam serangan bom di berbagai lokasi. Ratusan orang yang lain luka-luka.

Salah satu serangan bom mobil menewaskan 16 orang dan melukai 52 orang. Bom mobil itu meledak di permukiman Syiah di Kahimiyah, bagian utara Baghdad. Tiga bom mobil yang lain meledak di Kota Amin, Sadr, dan Distrik Jihad. Setidaknya, 20 orang tewas di tiga lokasi tersebut.

Serangan yang lain terjadi di Mosul. Dua bom mobil meledak dan menewaskan 21 orang. Sebanyak 14 orang di antara para korban tewas itu adalah tentara dan polisi. Dua serangan lain yang terjadi di Mosul juga menewaskan dua orang. Masih banyak lagi serangan yang terjadi di beberapa wilayah pada Rabu lalu. Hampir seluruhnya terjadi di basis warga Syiah.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun, biasanya serangan semacam itu dilakukan militan Sunni. Belakangan ini militan Iraq kerap melakukan serangan saat pagi dan sore ketika orang keluar dan berkumpul. Pada pagi, biasanya orang pergi bekerja. Sedangkan sore warga umumnya keluar untuk ke pasar, kafe, dan restoran. (AFP/Reuters/sha/c4/tia)

BAGHDAD – Setelah pemilu, suasana di Iraq tidak kunjung stabil. Serangkaian bom bunuh diri terus terjadi. Rabu lalu (28/5) menjadi salah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News