Seremonial Ditonjolkan, KPK dan Polri Dianggap Lebay

IPW Tuding 'Show' Penyerahan Nazaruddin Terlalu Berlebihan

Seremonial Ditonjolkan, KPK dan Polri Dianggap Lebay
Tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games, M Nazaruddin, ketika diserahkan Tim Penjemput ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (13/8) malam. Foto : JPPhoto
JAKARTA - Cara serah terima M Nazaruddin dari Polri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (13/8) malam kemarin dianggap terlalu berlebihan. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, justru menuding Polri dan KPK sengaja menggenjot acara seremonial demi pencitraan.

"Jangan heran jika proses penyerahaan Nazaruddin ke KPK terkesan lebay, penuh seremonial, seolah-olah mereka semua pahlawan yang membekuk Nazar. Padahal, penangkapan Nazaruddin adalah hasil kerja dari polisi lokal Cartagena," ujar Neta saat dihubungi JPNN, Minggu (14/8).

Ditambahkannya, sikap berlebihan itu juga ditunjukkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyampaikan ucapan terima kasih ke Polri dan KPK. Semestinya, kata Neta, SBY sebagai Presiden justru berterima kasih ke Pemerintah dan Kepolisian kolombia yang berhasil mencokok Nazaruddin.

"Sikap lebay juga ditunjukkan SBY, yang dalam forum resmi mengucapkan terima kasih pada Polri dan KPK. Padahal Polri dan KPK cuma terima bersih dari polisi Cartagena. Seharusnya SBY mengucapkan terim akasihnya kepada Kolombia," cetusnya.

JAKARTA - Cara serah terima M Nazaruddin dari Polri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (13/8) malam kemarin dianggap terlalu berlebihan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News