Sesajen

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Sesajen
Ilustrasi sesajen. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

Campuran paling dominan terjadi dengan Islam yang kemudian melahirkan Islam Jawi. Ajaran yang paling utama adalah konsep “manunggaling kawula gusti”, bersatunya hamba dengan Tuhan.

Konsep ini merupakan hasil dari proses dialog antara tatanan nilai Islam dengan budaya lokal Jawa yang lebih berdimensi tasawuf dan bercampur dengan budaya Hindu.

Gerakan pemurnian Islam di Timur Tengah yang dipelopori oleh Muhammad Abduh (1849-1905) di Mesir memengaruhi perkembangan Islam di Indonesia. Gerakan pembaruan melalui pendidikan dan pengorganisaian gerakan secara modern menginspirasi ulama-ulama pembaru di Indonesia.

Sebelum gerakan reformasi Muhammad Abduh, gerakan pemurnian Islam dimulai di jazirah Arab dengan munculnya Muhammad bin Abdul Wahab pada abad ke-18. Abdul Wahab berkoalisi dengan pemimpin suku lokal bernama Muhammad ibnu Saud yang kemudian berhasil menguasai wilayah Arab yang kemudian disatukan menjadi Saudi Arabia.

Koalisi Abdul Wahab dan Ibnu Saud ini mengusung gelombang baru pemurnian ajaran Islam yang membawa pengaruh ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Keberhasilan Arab Saudi menemukan sumber minyak pada 1970-an membuat negara itu sebagai sentra kekuatan baru Islam, dan menjadikannya sebagai pemimpin gerakan Islam yang sangat berpengaruh.

Ajaran pemurnian yang kemudian disebut sebagai ’Wahabisme’ itu berkembang di Indonesia. Ajaran Wahabisme bersikap tegas terhadap budaya-budaya lokal yang dianggap mencemari kemurnian tauhid.

Wahabisme-Salafisme melakukan pemurnian dengan cara kembali ke ajaran ’salaf’ yang dianggap original sesuai Al-Qur'an dan hadis.

Di Indonesia, gerakan pemurnian itu sering berbenturan dengan sufisme Jawa yang sudah menjadi aliran mainstream dalam masyarakat. Benturan ideologis ini sering mewujud dalam benturan sosial yang berujung pada kegaduhan dan bahkan kerusuhan.

Kasus lelaki menendang sesajen di Gunung Semeru memicu perdebatan lama mengenai syariat Islam dan tradisi Jawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News