Sesak Nafas, Balita Meninggal

Sesak Nafas, Balita Meninggal
Sesak Nafas, Balita Meninggal
Hingga berita ini ditulis, hujan abu masih terjadi di Kabupaten Magelang. Bahkan, menurut laporan dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana (Bakesbangpol PB) abu vulkanik hasil erupsi merapi mencapai radius 40 km hingga Kabupaten Temanggung.

Sementara ribuan warga di kawasan rawan bencana (KRB) III terus diungsikan ke tempat pengungsian akhir di Desa Tanjung Kecamatan Muntilan yang berjarak 15 kilometer dari Gunung Merapi. Sementara ratusan lainnya masih berada di kaki gunung merapi dan bertahan di posko sementara yang tersebar di tiga kecamatan. "Kita masih lakukan evakuasi secara terus menerus dengan menyiagakan seluruh personel yang ada," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Bakesbang PB Kabupaten Magelang, Heri Prawoto.

Terpisah, Petugas Balai Penyelidikan dan Penelitian Tekhnologi Kegunungapian di Pos Pengamatan Gunung Merapi, Yulianto mengatakan merapi sudah mengalami masa erupsi. Dari pantuan di tempatnya bertugas, sejak pukul 17.02 sudah muncul awan panas yang mengarah ke barat. Namun, kondisi ini sulit terdeteksi lantaran cuaca yang mendung.

"Ini baru masuk fase awal merapi. Magma baru melakukan pembongkaran sumbatan lava atau yang disebut vulkanian. Fase ini kemudian akan berlanjut terus," kata Yulianto kepada Radar Semarang, kemarin malam. Kepala Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung, Kiptiyah mengatakan, saat kejadian, masyarakat Desa Kaliurang sama sekali tidak melihat apa-apa karena langit tertutup mendung gelap, dan pemandangan Gunung Merapi tertutup kabut tebal. "Di jalan, bau belereng dari awan panas pun sekali tidak tercium," ujarnya, kemarin.

MAGELANG-- Aktifitas Gunung Merapi akhirnya memasuki fase erupsi, kemarin sore. Hal ini ditandai dengan munculnya awan panas disertai hujan abu hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News